Jurnal Tumbuhan Obat Indonesia (JTOI) Universitas Tidar: Dari Alih Kelola ke Peringkat SINTA 2
Berdasarkan SK Dirjen Diktiristek Nomor 10/C/C3/DT.05.00/2025 tanggal 21 Maret 2025, Jurnal Tumbuhan Obat Indonesia (JTOI) Universitas Tidar kembali memperoleh peringkat SINTA 2. Adapun hasil akreditasi sebagai berikut Reakreditasi Tetap di Peringkat 2 mulai Volume 17 Nomor 1 Tahun 2024 sampai Volume 21 Nomor 2 Tahun 2028.
Prashinta Nita Damayanti, M.Pharm.Sci., Ketua Pengelola JTOI menyampaikan rasa syukurnya atas hasil akreditasi tersebut.
“Kami selaku pengelola JTOI sangat bersyukur dan bangga atas hasil reakreditasi tersebut. Pencapaian SINTA 2 ini adalah buah kerja sama dan dukungan dari berbagai pihak, baik dewan redaksi, mitra bestari, serta para author yang telah menyumbangkan manuskrip berkualitas. Selain itu, kegiatan workshop pengelolaan jurnal dan pendampingan dari Pusat Layanan Rumah Publikasi LPPM Universitas Tidar juga sangat berkontribusi dalam pencapaian ini.”
Prashinta juga mengungkapkan beberapa usaha yang dilakukan tim JTOI dalam mempertahankan akreditasi tersebut. Ia menjelaskan bahwa Gugus Jurnal Faperta secara berkala mengadakan workshop dan pendampingan untuk jurnal yang akan melakukan akreditasi atau reakreditasi. Narasumber yang kompeten dan berpengalaman diundang untuk memberikan materi dan bimbingan. Pengelola JTOI juga bekerja sama dengan Tim IT Untidar untuk secara berkala memperbarui halaman OJS (Open Journal Systems) agar informasi yang tersedia semakin lengkap, khususnya pada fitur-fitur yang berhubungan dengan penilaian reakreditasi, seperti menambahkan statcounter dan flagcounter untuk melacak jumlah pengunjung jurnal, serta link dimension untuk melihat jumlah sitasi. Pengelola juga melakukan asesmen mandiri untuk mengetahui posisi SINTA jurnal tersebut dan terus melakukan perbaikan.
“Beberapa tantangan yang kami hadapi antara lain adalah mayoritas pengelola JTOI Untidar adalah pemula di dunia pengelolaan jurnal, mengingat JTOI sebelumnya dikelola oleh B2P2TOOT sebelum alih kelola ke Universitas Tidar. Kami sering berdiskusi dan berbagi pengalaman dengan pengelola lama JTOI dari B2P2TOOT untuk menyusun strategi pengelolaan jurnal yang sesuai dengan standar SINTA 2, penggunaan OJS yang optimal, serta penyuntingan naskah yang baik,” tambah Prashinta.

Proses alih kelola JTOI dimulai pada tahun 2023, sementara reakreditasi dilaksanakan pada tahun 2024, sehingga tim pengelola harus bekerja cepat dan mempersiapkan segala sesuatunya dengan cermat. Selain itu, beberapa kali terjadi gangguan pada situs web OJS, yang menimbulkan kekhawatiran jika asesor atau penilai tidak dapat mengaksesnya. Namun, berkat respons cepat dari tim IT Untidar, masalah ini dapat diatasi dengan segera.
“Semoga JTOI terus menjadi salah satu referensi utama dalam bidang ilmu pengetahuan, terutama di bidang kefarmasian. Kami berharap JTOI semakin berkembang dan dikenal luas, baik oleh peneliti di Indonesia maupun internasional,” tutup Prashinta.
Penulis : Riza Kristiani – LPPM – Untidar
Pengunggah : Faisal Yudi Anugerah – Magang Humas Untidar (Unit Laman dan Sosmed)